19 Desember 2008

IT Worker Potential To Be Cyber Criminal


Tahun 2009 para petinggi-petinggi perusahaan wajib berhati-hati. Pasalnya petinggi perusahan yang telah 'merumahkan' para pekerja IT-nya akan mempunyai kemungkinan untuk 'dikerjain' oleh para mantan anak buah tersebut.

Menurut ramalan dari PricewaterhouseCoopers (PwC) dan perusahaan keamanan komputer Finjan, masa resesi tahun depan akan menyebabkan angka cyber crime melonjak secara signifikan.

Dikhawatirkan, para 'tukang informasi' yang frustrasi, akan melakukan kegiatan-kegiatan ilegal seperti menjual informasi keuangan atau informasi intelektual -mantan- perusahaan mereka kepada kompetitor, atau mencuri data kartu kredit menggunakan serangan phishing (mengirim e-mail palsu untu mendapatkan data pribadi seseorang).

Penelitian dari PwC didasari oleh adanya peningkatan investigasi internal di sebuah perusahaan, seiring meningkatnya kasus yang diduga sebagai aktivitas penipuan internal perusahaan.

Sementara firma keamanan komputer Finjan memperingatkan trend 2008, bahwa para pekerja TI yang sudah tak lagi bekerja, baik di Eropa Timur dan Asia, biasanya menggunakan toolkit crimeware (software kriminal), untuk melakukan aktivitas-aktivitas phishing ataupun menanam program jahat di komputer untuk mencuri data penting perusahaan.

Sebenarnya kasus seperti ini telah terjadi juga pada masa resesi ekonomi tahun '90-an. Namun kurang ditanggapi.

Maka dari itu, perusahaan seyogianya menerapkan pengecekan ketat di wilayah-wilayah yang paling rawan, seperti data biaya akses, atau data pelanggan yang sensitif.

Pesan Bang Napi: 'WASPADALAH... WASPADALAH'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar